AGAM (04/06) - Ketua Yayasan Sulam Indonesia (YSI), Ny. Trisna Jero Wacik
secara resmi mancanangkan Rumah Sulam Kabupaten Agam Provinsi Sumatera
Barat di Belakang Balok Bukittinggi,Selasa (4/6).
Ny. Jero Wacik membuka selubung dan menggunting pita tanda
diresmikannya rumah sulam tersebut. Hadir juga Dirut Perusahaan Gas
Negara (PGN), Hendi Prio Santoso, Ketua Dekranasda Provinsi Sumbar, Ny.
Nevi Irwan Prayitno, Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri, Ketua Dekranasda
Agam, Ny. Vita Indra Catri dan beberapa desainer Indonesia seperti Didi
Budiardjo, Watimena, Lisna dan Tina.
Trisna Jero Wacik menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para
pengrajin sulam di Sumbar khususnya Kabupaten Agam. Sehingga, atas
kesungguhan, kegigihan, dan kesabaran, dapat mencatat rekor MURI dalam
membuat sulaman selendang terpanjang di dunia.
"Harus terus dilakukan pembinaan kepada para pengrajin di Sumbar
khususnya di Agam. Karena, dengan adanya rumah sulam pertama di Sumbar
ini mampu dijadikan sebagai contoh bagi daerah lain di Sumbar, bahkan di
Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ny. Trisna Jero Wacik juga menyerahkan
penghargaan dedikasi kepada pengrajin sulaman yang dinilai telah
memecahkan rekor MURI sulaman terpanjang di dunia yang dibuat oleh
pengrajin Sumbar. Sementara, Dirut PGN, Hendi Prio Santoso menyatakan, sebagai mitra
kerja Yayasan Sulam Indonesia (YSI), perusahaan PGN mendukung penuh
program pelestarian sulaman oleh YSI. Karena, selain melestarikan budaya
sulaman, pelestarian sulam juga mampu meningkatkan kemampuan usaha
kecil agar mampu tumbuh dan berkembang secara mandiri dan dapat berdaya
saing secara nasional.
Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri memberi apresiasi terhadap binaan yang
diberikan oleh YSI bekerja sama dengan PGN serta bimbingan dari
Dekranasda Provinsi dalam memberikan pelatihan-pelatihan terhadap
pengrajin. Dengan demikian, inovasi yang diberikan mampu membuat sulaman
Agam mampu bersaing secara nasional bahkan mancanegara.
Irwan Fikri berharap, dengan adanya rumah sulam tersebut selain
membuat hasil sulaman tangan juga dapat dijadikan ajang promosi
produk hasil kerajinan dalam rangka perluasan pangsa pasar.
Ketua Dekranasda Kabupaten Agam. Ny. Vita Indra Catri mengatakan, di
Kabupaten Agam tercatat 6.136 IKM (Industri Kecil dan Menengah). Khusus
IKM kerajinan sulaman, terdapat 382 yang tersebar di beberapa di
kecamatan, yang mempunyai spesifik tersendiri.
"Dari data tersebut, Dekranasda Agam dengan dibantu pemerintah daerah melalui
Dinas Koperasi dan Perdagangan Kab. Agam mencoba melakukan pembinaan dan mendorong
agar IKM ini dapat berkembang dengan pendirian rumah sulam," pukas Ny.
Vita Indra Catri.
0 komentar:
Posting Komentar